Ethereal







Wednesday, September 5, 2007
Subject: TEMERLOH HARUM SURGA .....







TEMERLOH

Kampung kami kini sudah tidak seperti dulu lagi. Kini telah berdiri banyak taman ,yang memenuhi kawasan paya yang mengitarinya. Dari kejauhan ada dua batang sungai yang membelah kampung kami. Sekalipun sudah berdiri banyak taman , suasana disini masih sangat berbau desa.

Taman-taman tidak begitu bagus , bahkan lebih tepat dipanggil gubuk. di sela-sela jalan terdapat gubuk.Sudah menjadi kebiasaan di kampung kami terdengar suara anak-anak bermain,seperti hal nya hari ini.Mereka bermain dengan telanjang berlari ke sana ke mari.

para wanita lebih banyak tinggal dirumah . Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah.Mereka suka membicarakan hal-hal yang lucu , saling bertukar cerita.jika mereka sudah bercerita ramai yang terdengar dari luar rumah. itulah keramaian kampung kami yang tak pernah berubah.

Gerobok-gerobok terlihat di lorong-lorong .kucing berkeliaran di mana-mana , anjing -anjing itu sangat suka mencari makan di tempat sampah .menyalak dan mengonggong meramaikan suasana.tikus keluar dari sarangnya dan berlari di atap rumah.

ini bukan langsung gambaran TEMERLOH , tapi gambaran Naguib Mahfouz penulis agung yang menang Nobel dari Mesir . inilah intro buku JABAL dari siri terkenalnya Aulad Haratina. Bila aku baca part ni paling aku suka .Sampai sekarang pun aku tak tau dia cerita pasal negeri MESIR ataupun TEMERLOH



Temerloh sudah tak seperti dulu lagi .Sekarang sudah kurang terdengar musik .Benar masih ada musik .Tapi segalanya sudah berubah mengikut aturan sendiri.Dulu ada zine .sekarang juga ada zine ,tapi semakin kurang dan semakin hampir tak berbunyi. segalanya berubah sekalipun tak banyak tapi ia tetap berubah .segalanya kekal berubah tapi bukan kami. Dahulu kami suka pintas ikut jalan ini dan kini masih lagi tetap begini.

0 Comments:


<bgsound src="http://a425.v8384d.c8384.g.vm.akamaistream.net/7/426/8384/3b858b51/mtvrdstr.download.akamai.com/8512/wmp/0/21107/25578_1_11_05.asf">